Update Berita Terbaru – Harga gabah di Indonesia kembali anjlok dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini membuat para petani menjerit karena mengalami kerugian besar. Sementara di sisi lain, harga beras di pasaran masih tetap tinggi. Muncul pertanyaan, siapa yang sebenarnya diuntungkan dari situasi ini? Menurut data Asosiasi Pengusaha Rontok Gabah (APRG), harga gabah di tingkat petani saat ini berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) yang ditetapkan sebesar Rp5.300 per kilogram
Penurunan harga gabah ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
Kelebihan pasokan: Produksi padi yang melimpah pada tahun ini membuat pasokan gabah di pasaran menjadi berlimpah. Hal ini menyebabkan harga gabah turun karena para petani harus bersaing untuk menjual hasil panen mereka.
Permintaan beras yang lesu: Permintaan beras di pasaran saat ini sedang lesu. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi COVID-19 dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Permainan tengkulak: Para tengkulak yang biasa membeli gabah dari petani sering kali menekan harga mereka. Hal ini membuat para petani semakin terpuruk.
Dampak Penurunan Harga
Penurunan harga gabah ini berdampak sangat besar bagi para petani. Mereka mengalami kerugian besar karena harga jual gabah mereka jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya produksi. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melunasi hutang. Sementara di sisi lain, harga beras di pasaran masih tetap tinggi. Hal ini membuat para konsumen mengeluh karena harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli beras. Situasi ini jelas tidak adil bagi para petani. Mereka adalah pihak yang paling dirugikan dalam rantai pasokan beras. Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah untuk membantu para petani dan mengatasi masalah ini.
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk membantu para petani antara lain
Meningkatkan HPP gabah: HPP gabah saat ini perlu dinaikkan agar harga gabah di tingkat petani menjadi lebih layak.
Memperkuat mekanisme pasar: Pemerintah perlu memperkuat mekanisme pasar agar para petani tidak mudah dipermainkan oleh tengkulak. Menyalurkan bantuan langsung kepada petani: Pemerintah dapat menyalurkan bantuan langsung kepada para petani untuk membantu mereka mengatasi kesulitan finansial. Meningkatkan permintaan beras: Pemerintah dapat meningkatkan permintaan beras dengan berbagai program, seperti bantuan sosial dan program ketahanan pangan. Pemerintah harus segera bertindak untuk membantu para petani dan mengatasi masalah ini. Jika tidak, maka para petani akan semakin terpuruk dan hal ini dapat berakibat pada krisis pangan di Indonesia.